Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) perlu memperkuat jejaringnya.
OSIS yang berdaya tak hanya mampu menjadi ruang berkreasi bagi siswa, tetapi juga membantu menyelesaian persoalan-persoalan di kalangan pelajar.
Melalui Forum Silaturahmi Antar OSIS se-Bandung Raya (Fosil), Forum Komunikasi Siswa Kota Bandung (Fokus) membangun jejaring yang kuat antar organisasi-organisasi yang ada di sekolah.
Ketua Pelaksana Fosil 2019 Fadlan Hakim mengatakan, ada pola pikir yang perlu diubah.
Kerap kali organisasi di sekolah dijalankan seadanya karena merasa bukan dari sekolah yang tenar.
“Mindsetnya karena di sekolah swasta yang kurang jadi (menjalankan organisasi) seadanya. Padahal setiap sekolah sama saja. Mindsetnya begitu jadi menyerah berorganisasinya,” kata Fadlan di sela-sela penyelenggaraan Fosil 2019 di Aula PR, Senin, 16 Desember 2019.
Padahal kata dia, organisasi di sekolah seperti OSIS bisa menjadi tempat berkarya bagi siswa.
Lewat jejaring ini, kata dia OSIS bisa belajar satu sama lain bagaimana memecahkan persoalan di organisasinya sehingga bisa berjalan optimal.
“Kami harapkan OSIS satu dengan yang lain bisa membantu OSIS lainnya. Harapannya dari sini masalah di organisasinya selesai dan mereka bisa menjalin komunikasi akhirnya bisa berkolaborasi,” ujarnya.
Fosil 2019 ini diikuti setidaknya pengurus OSIS dari 18 organisasi SMA, SMK, dan MA baik negeri maupun swasta di Kota Bandung.
Koordinator Fokus Raka Wizdan Ramadhan menjelaskan, OSIS sebagai organisasi siswa juga berperan penting dalam mengatasi masalah kenakalan remaja.
OSIS punya hubungan yang baik dengan siswa sehingga bisa berperan dalam menyelesaikan persoalan dengan cara yang baik.
“Masalah itu selalu ada, bergantung kita bagaimana menyelesaikannya,” ujarnya.
Ia mengatakan, Fosil digelar setiap menjelang Leadership Academy, sebuah ajang untuk regenerasi kepemimpinan Fokus.
Namun ia memastikan, organisasi ini tidak ada perpeloncoan bagi anggotanya. Anggotanya yang berasal dari penguris OSIS berbagai sekolah akan berlajar kepemimpinan dan memecahkan masalah organisasi.
Ia mengatakan, tahun ini Fokus menyorot soal kepedulian siswa. “Era globalisasi semakin berkembang. Teknologi membutakan komunikasi. Perlu individu yang lebih peka terhadap sesamanya,” tuturnya.